Berikut Tujuan, Prinsip dan Contoh Pengelolaan Kelas Yang Baik
Tujuan Pengelolaan Kelas
Apabila Anda yang membaca artikel ini adalah seorang guru, murid (entah itu SD, SMP/MTS, SMA/SMK/MA), maka memahami tujuan pengelolaan kelas adalah hal yang cukup penting, karena tanpa tujuan, aksi Anda untuk mengelola kelas akan seperti tanpa pegangan.Tujuan setiap sekolah, setiap kelas tentunya berbeda beda, tapi secara garis besar tujuan pengelolaan kelas adalah menciptakan suasana belajar yang lebih kondusif dengan begitu maka kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.
Baca Juga: Pengertian DFD (Data Flow Diagram) : Fungsi, Simbol, Contoh
Prinsip Pengelolaan Kelas
Hari-hari ini Indonesia semakin progresif dibidang pendidikan, bahkan menteri pendidikan nya pun secara radikal berusaha mengubah arah pendidikan Indonesia, agar para lulusan tersebut nantinya tidak berakhir jadi pengangguran, dan punya daya saing yang lebih berkualitas.Hal tersebut terbukti dengan akan digantinya Ujian Nasional (UN) menjadi sebuah ujian yang bebasih pada kompetensi, atau lebih tepatnya asesmen kompetensi.
Dimana hal ini lebih fair bagi siswa, karena setiap orang diciptakan dan dilahirkan unik, selain itu hal tersebut juga tak lagi menjadikan siswa jadi objek pendidikan yang konvensional, tetapi siswa adalah bagian daripada pendidikan itu sendiri, siswa juga adalah subjek selain daripada objek.
Maka dari itu prinsip pengelolaan kelas yang bagus dan relevan saat ini adalah mengambil pendekatan yang demokratis dan fairness, seperti yang dilakukan menteri Nadiem.
Hal tersebut dapat wujudkan dengan prinsip, bahwa pengelolaan kelas harus juga menyertakan siswa untuk turut menentukan jalannya pengaturan kelas seperti apa (peraturan apa yang diinginkan).
"Mengapa siswa harus disertakan?" Karena siswa merupakan komponen terpenting dari pengelolaan sebuah kelas, tanpa siswa, calon guru tak perlu belajar mengelola sebuah kelas.
Tapi ingat, walaupun pendekatan yang digunakan adalah prinsip demokrasi partisipatif, prinsip tersebut tidak boleh menghianati tujuan pengelolaan kelas, tidak boleh membuat kelas tambah kacau balau.
Jika hal tersebut terjadi, maka apa yang dilakukan dalam mengelola kelas berjalan kearah yang salah, maka harus dikembalikan ke jalur yang benar, maka disini adalah peran guru atau wali murid untuk mengingatkan kembali tujuan daripada pengelolaan kelas.
Baca Juga: Pengertian Flowchart : Jenis, Simbol, Contoh
Contoh Pengelolaan Kelas
Sekarang masuk kedalam hal yang lebih teknis, yakni contoh pengelolaan kelas.Kelas bisa jadi akan cukup ribut, kotor dan kacau jika tidak ada aturan, terutama ketika tidak ada guru.
Maka dari itu aturan diperlukan, nah agar peraturan ini berjalan dengan baik, dan semua orang yang ada dikelas patuh, maka peraturan tersebut harus menjadi sebuah kebanggaan kelas.
"Lantas bagaimana membuat kelas bangga dan patuh dengan paraturan yang sudah dibuat?"
Caranya gampang, pada prinsipnya, peraturan tersebut yang membuat adalah siswa itu sendiri, biar siswa yang menegakkan juga, guru cukup memberi guide line saja, batas merahnya dimana, kurang lebih seperti itu.
Maka siswa atau teman-teman Anda dikelas akan bangga, apalagi setelah menikmati hasil dari peraturan tersebut, yang ditunjukkan dengan kelas yang lebih bersih, indah dan harum, kondusif banget untuk belajar pokoknya. Nah, dari sini siswa akan terus termotivasi untuk menjaga peraturan tersebut.
Baca Juga: Pengertian Use Case Diagram : Tujuan, Fungsi, Simbol, Contoh
Penutup
Nah itu tadi adalah contoh tujuan, prinsip dan berbagai penjelasan tentang pengelolaan kelas secara modern, dengan mengedepankan prinsip partisipatif, karena Siswa adalah komponen terpenting dalam pengelolaan kelas, didalam kelas yang kondusif ada siswa yang baik.Sepertinya artikel ini sudah cukup panjang, semoga setelah membaca tulisan diatas, Anda mendapatkan insight positif. Sekian, salam sukses dan sampai jumpa pada tulisan saya yang lainnya.